Perbedaan Kendaraan Bensin dan Solar
Perbedaan Kendaraan Bensin dan Solar
Pada umumnya, sepeda motor serta mobil-mobil berukuran kecil menggunakan bahan bakar bensin.
Sementara pada mobil berukuran besar seperti bus, truk dan alat berat menggunakan bahan bakar solar.
Nah, apa yang membedakan keduanya?
Ternyata, mesin pada truk dan mesin pada mobil MPV itu berbeda.
Untuk mobil dengan bobot yang besar biasanya menggunakan mesin diesel atau mesin berbahan bakar solar.
Sedangkan untuk mesin MPV atau mobil-mobil ringan menggunakan mesin bensin.
Lalu apa perbedaan antara bahan bakar bensin dan bahan bakar solar?
Dan apa jadinya jika mesin bensin diisi solar atau sebaliknya?
Berikut penjelasan nya.
Sumber bahan bakar Bensin dan Solar
Kita pahami bersama bahwa baik solar maupun bensin itu didapat dari bahan yang sama yakni crude oil atau minyak mentah.
Namun, minyak mentah yang diambil langsung dari perut bumi ini mengandung banyak sekali susunan.
Selain bensin dan solar, ternyata hasil olahan minyak mentah menghasilkan berbagai produk seperti :
- minyak tanah,
- bensol,
- Berbagau mineral,
- aspal.
Untuk memisahkan jenis-jenis bahan bakar seperti bensin, solar atau lainnya diatas dapat dilakukan proses destilasi atau penyulingan.
Berkat adanya proses penyulingan ini, maka minyak mentah yang diambil dari perut bumi bisa menjadi berbagai macam bahan bakar.
Perbedaan Bensin dan Solar
Titik penguapan solar dan bensin
Titik penguapan bensin terbilang rendah, yakni dalam suhu 40 derajat celcius saja bensin mulai menguap.
Dalam proses destilasi, bensin akan diperoleh dengan memanaskan minyak mentah pada suhu 40 hingga 250 derajat celcius.
Sementara titik penguapan solar itu lebih tinggi.
Dalam suhu kamar, solar lebih tahan karena solar mulai menguap pada suhu 149 derajat celsius.
Namun pada proses destilasi, minyak mentah akan dipanaskan dari 250 – 350 derajat celcius untuk mendapatkan bahan bakar solar.
Kandungan solar dan bensin
Secara umum, dalam 159 liter minyak mentah akan didapatkan 72 liter bensin murni.
Namun, bensin murni tidak dapat digunakan secara langsung sebagai bahan bakar mesin karena kandungannya tidak cocok.
Oleh karena itu, bensin ini harus ditambahkan dengan beberapa bahan tambahan.
Kandungan dasar bensin adalah hydrocarbon dengan 4-12 atom carbon per molekul.
Bahan tambahan untuk bensin antara lain yaitu :
- Antioksidan seperti alkil fenol untuk mencegah pembentukan kerak yang dapat menyumbat sistem bahan bakar.
- Asam karbosilat sebagai zat anti-korosi agar bensin tidak membuat logam berkarat.
- Detergent seperti amina dan amida yang berfungsi membersihkan kerak didalam saluran bahan bakar.
- Pewarna yang menyebabkan bensin ada yang berwarna biru atau kuning.
Untuk solar, yang diambil dari fraksi minyak bumi (petro-diesel) memiliki kandungan :
- 75% hydrocarbon jenuh seperti parafin dan cycloparafin.
- 25% sisanya adalah aromatic HC seperti naptha dan alkalibenzenes.
Namun, bahan bakar diesel murni tersebut kurang cocok untuk mobil-mobil sekarang yang sudah menerapkan teknologi common rail.
Sehingga, bahan bakar diesel pun dibuat agar cocok dengan kondisi mesin sekarang.
Yakni dengan Cara menambahkan beberapa bahan alami seperti bio gas.
Jumlah energi yang terkandung pada bensin dan solar
Tiap liter bensin, memiliki kandungan energi sekitar 33.7 MJ.
Sementara tiap satu liter solar memiliki kandungan 36.9 MJ.
Kandungan CO2
Kandungan karbondioksida pada bensin ternyata lebih rendah.
Setiap kilogram nya hanya memiliki kandungan CO2 sekitar 2.3 Kg.
Sedangkan pada solar memiliki kandungan CO2 2.65 Kg per liter.
Titik nyala bahan bakar bensin vs solar
Bensin memiliki titik nyala yang rendah.
Namun titik nyala spontan (self ignition) ini dapat diperbesar dengan memperbesar RON.
Untuk mengukurnya, maka pada bensin kita mengenal nilai oktan.
Nilai oktan sendiri ada suatu bilangan yang menunjukan kadar iso oktana pada bensin.
Misalnya untuk bensin oktane 90, maka mengandung 90% oktana dan 10% heptana.
Semakin tinggi kandungan oktana maka self ignition bensin akan semakin tinggi.
Untuk solar tidak ada nilai oktan, melainkan nilai cetane.
Nilai cetane ini juga hampir sama seperti nilai oktane, yang menunjukan titik nyala spontan solar pada tekanan kompresi tertentu.
Penggunaan
Bensin banyak digunakan pada kendaraan-kendaraan yang lebih membutuhkan kecepatan dibandingkan power.
Sehingga banyak dipakai pada kendaraan berukuran kompak seperti sepeda motor, MPV, mini SUV dan sedan.
Sedangkan solar, dengan kandungan energi lebih tinggi dan torsinya juga besar maka cocok dipakai pada mobil yang lebih membutuhkan power dibandingkan kecepatan.
Diesel dipakai pada truk, bus, alat berat, kereta api, mesin kapal, dan mesin-mesin industri.
Karakteristik
Karakteristik Bensin :
- Mudah menguap pada temperatur normal
- Tidak berwarna, berbau dan transparan
- Titik nyala rendah (sekitar -15 sampai -10 derajat celcius)
- Dapat melarutkan oli dan karet
- Sedikit meninggalkan emisi saat dibakar
Sedangkan untuk karakteristik solar :
- Tidak mudah menguap pada temperatur normal
- Tidak berbau, terkadang berwarna kuning
- Memiliki kandungan sulfur yang tinggi
- Bisa terbakar spontan pada suhu 300 deajat celcius sehingga tidak memerlukan pemicu seperti busi
Kesesuaian
Nah, apa jadinya jika mesin bensin diisi solar atau sebaliknya ?
Apabila mesin bensin diisi solar, jelas mesin akan brebet lalu mogok.
Hal ini karena titik nyala solar lebih tinggi dibandingkan bensin.
Meskipun ada pemicu berupa busi, tetapi tekanan kompresi mesin bensin masih belum cukup untuk membuat solar terbakar.
Sementara mesin diesel diisi bensin maka yang terjadi akan terdengar suara cukup kasar (knocking parah).
Hal ini terjadi karena bensin dengan titik nyala spontan rendah, diisi ke mesin diesel dengan tekanan kompresi sangat tinggi.
Hasilnya sebelum timming pengapian, maka bensin sudah terbakar lebih dulu.
Penutup
Demikian artikel dari ngadriyanto.com mengenai perbedaan Kendaraan berbahan bakar bensin dan solar.
Mohon saran dari pembaca untuk kelengkapan isi artikel ini, silahkan saran tersebut dapat disampaikan melalui kolom komentar.
Baca artikel lain :
- Mesin Bensin, Mesin Diesel, dan Motor Wangkel
- Mengenal Perbedaan Mesin Bensin dan Mesin Diesel
- Mesin rotary : definisi, sejarah, cara kerja, keunggulan dan kelemahannya
- Komponen Dasar Mesin Motor
- CDI Sepeda Motor : Pengertian dan Cara kerjanya
- Cara Kerja Transmisi Otomatis CVT Motor Matic
- Parkir Motor dengan ABS
- Teknologi Mesin Honda eSP+
- Mesin PGM-FI
Sumber referensi :
- berbagai sumber
Posting Komentar untuk "Perbedaan Kendaraan Bensin dan Solar"