Sistem Bahan Bakar Bensin Konvensional
Sistem Bahan Bakar Bensin Konvensional
Sistem bahan bakar konvensional adalah sistem bahan bakar yang mengunakan kaburator untuk melakukan proses pencampuran bensin dengan udara sebelum disalurkan ke ruang bakar.
Sebagian besar sepeda motor saat ini masih menggunakan sistem ini.
Pada awal 1980-an, teknologi mesin dengan sistem karburator sudah sangat maju.
Hingga sekarang, sistem bahan bakar komvensional menggunakan karburator tetap diaplikasikan baik pada mobil ataupun motor.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai cara kerja sistem bahan bakar karburator pada mesin bensin.
cara kerja sistem bahan bakar
Tak bisa dipungkiri, saat ini sistem EFI dengan cepat akan menggantikan keberadaan karburator atau sistem bahan bakar mekanis pada mesin.
Ada berbagai alasan yang mendasarinya, alasan utamanya yakni tingkat efisiensi serta emisi yang dihasilkan.
Sistem bahan bakar elektronik atau EFi terbukti dapat meningkatkan efisiensi mesin dengan produksi emisi yang rendah.
Hanya saja, sistem bahan bakar elektronik ini juga didasari dari sistem konvensional seperti pada karburator.
Untuk itu, jika anda belum memahami prinsip kerja sistem bahan bakar ini, maka akan kesulitan untuk mempelajari EFI.
Dan sistem bahan bakar karburator ini, juga masih digunakan pada produksi motor yang dibuat dibawah tahun 2012.
Dengan mempelajari skema fuel system pada mesin setidaknya anda bisa mengambil keputusan dikala ada masalah terkait karburator pada motor anda.
Komponen Sistem Bahan Bakar Konvensional
Sebelum melangkah ke sistem kerja, berikut penjelasan mengenai komponen penting yang harus ada dalam satu sistem bahan bakar bensin tersebut.
Antara lain adalah :
- Tanki bensin, fungsinya untuk menampung bahan bakar berupa bensin.
- Filter bensin, fungsinya untuk menyaring air dan kotoran dari aliran bensin.
- Pompa bensin, fungsinya untuk menyalurkan bensin dari tanki ke karburator
- Karburator, fungsinya untuk mencampur sejumlah bensin kedalam udara saat proses intake
- Selang bensin, fungsinya sebagai media untuk mobilisasi bensin dari tanki ke karburator.
Cara Kerja Sistem Bahan Bakar Bensin Konvensional
Dimulai pada pompa bensin yang bersifat mekanis.
Pompa ini, terletak pada blok silinder yang digerakan oleh tonjolan camshaft.
Namun di beberapa jenis mobil sudah menggunakan pompa bensin elektrik.
Saat mesin start, pompa akan menyerap bensin dari tanki menuju filter bahan bakar.
Didalam filter, bensin disaring serta dipisahkan oleh water sedimenter untuk menghasilkan bensin murni.
Bensin murni yang telah disaring mengalir kearah karburator. Kemudian di dalam karburator, bensin masuk kedalam ruang pelampung.
Didalam karburator, terdapat berbagai komponen penyusun. Diantara banyaknya komponen penyusun, terdapat beberapa komponen inti karburator antara lain yakni :
- Ruang pelampung
- Pelampung
- Main Jet
- Ventury
- Throtle Gas
Ketika mesin start, udara mengalir dari filter udara masuk keruang karburator dan melewati ventury.
Ventury merupakan sebuah saluran dengan diameter dipersempit.
Tujuan penyempitan saluran ini adalah untuk meningkatkan kecepatan aliran udara yang berimbas pada menurunnya tekanan pada ventury.
Disisi lain, bensin sudah memenuhi ruang pelampung yang memiliki saluran bernama main jet ke arah ventury.
Sementara tekanan di ventury turun menyebabkan bensin dari ruang pelampung naik menuju saluran main jet dan keluar didalam ventury.
Hal diatas menyebabkan bensin keluar ditengah derasnya aliran udara saat proses hisap.
Sehingga saat proses intake, udara sudah bercampur dengan bahan bakar saat masuk ke ruang bakar.
Sementara itu, untuk mengatur RPM mesin menggunakan komponen throtle yang terletak setelah ventury.
Cara kerja katup gas inu, seperti koin yang menutup saluran udara.
Saat posisi katup ini horizontal maka aliran udara menuju intake seperti tertahan sehingga RPM mesin berkisar 800 RPM.
Ketika posisi katup gas semakin vertikal, maka lubang intake semakin besar sehingga proses hisap semakin lancar.
Hal ini akan membuat RPM mesin meningkat.
Sementara suplai bensin sudah teratur secara otomatis karena semakin lebar katup membuka semakin kecang pula aliran udara yang melewati saluran karburator.
Sehingga semakin cepat aliran semakin turun pula tekanan udaranya hal itu menyebabkan semakin banyak bensin yang terserap keluar ke ventury.
Penutup
Demikian artikel dari ngadriyanto.com mengenai Sistem Bahan Bakar Bensin Konvensional.
Mohon saran dari pembaca untuk kelengkapan isi artikel ini, silahkan saran tersebut dapat disampaikan melalui kolom komentar.
Baca artikel lain :
- Mesin Bensin, Mesin Diesel, dan Motor Wangkel
- Mengenal Perbedaan Mesin Bensin dan Mesin Diesel
- Mesin rotary : definisi, sejarah, cara kerja, keunggulan dan kelemahannya
- Komponen Dasar Mesin Motor
- CDI Sepeda Motor : Pengertian dan Cara kerjanya
- Cara Kerja Transmisi Otomatis CVT Motor Matic
- Parkir Motor dengan ABS
- Teknologi Mesin Honda eSP+
- Mesin PGM-FI
Sumber referensi :
- berbagai sumber
Posting Komentar untuk "Sistem Bahan Bakar Bensin Konvensional"