Pompa Injeksi Pada Mesin Diesel
Pompa Injeksi Pada Mesin Diesel
Pompa injeksi adalah alat khusus pada mesin diesel yang digunakan untuk menciptakan tekanan tinggi pada solar.
Tekanan yang tinggi ini digunakan pada injektor agar bisa mengabutkan solar, sesuai dengan prinsip injektor yang memiliki noozle dengan lubang cukup kecil.
Pengertian Pompa injeksi
Mesin diesel itu berjenis self ignition engine, ini artinya mesin diesel dapat melakukan pembakaran dengan sendirinya.
Meski demikian, pembakaran pada mesin diesel tidak muncul secara serta merta melainkan ada beberapa triger yang menyebabkan pembakaran terjadi.
Setidaknya harus ada dua hal, pertama udara bertekanan tinggi dengan suhu lebih besar dari titik nyala solar.
Kedua fuel yang atomize (mengabut) didalam udara bertekanan tinggi tersebut.
Kalau dua triger tersebut terpenuhi, maka pembakaran akan terjadi secara spontan.
Untuk memperoleh atomize fuel (solar yang mengabut) dibutuhkan sebuah mekanisme.
Mekanisme tersebut akan memaksa fuel keluar dari celah sempit dengan tekanan yang tinggi.
Untuk menaikan tekanan solar, kita mengenal komponen pompa injeksi.
Lalu, ada berapa jenis pompa injeksi yang digunakan pada mesin diesel ? kita akan bahas secara detail.
Pompa injeksi Tradisional
Sebuah Pompa injeksi adalah perangkat yang memompa bahan bakar ke dalam silinder pada mesin diesel.
Secarat tradisional, pompa injeksi digerakkan secara tidak langsung dari crankshaft oleh gigi, rantai atau sabuk bergigi (biasanya timing belt) yang juga mendorong camshaft.
Berputar dengan kecepatan setengah poros engkol pada mesin empat-tak konvensional.
Waktunya sedemikian rupa sehingga bahan bakar disuntikkan hanya sesaat sebelum titik mati atas ketika tahap kompresi silinder.
Hal serupa juga terjadi untuk sabuk pompa pada mesin bensin didorong langsung dari camshaft.
Dalam beberapa sistem, tekanan injeksi dapat mencapai 200 MPa (30.000 PSI)
Jenis Pompa Bahan Bakar Diesel
Pompa injeksi mesin diesel terdiri dari beberapa tipe yakni inline, distributor dan tipe yang banyak diaplikasikan yakni rotary continous pump.
Individual inline pump
Individual pump atau kita sering menyebutnya pompa injeksi inline adalah tipe pompa injeksi yang paling banyak digunakan mesin diesel konvensional.
Alasannya, tipe ini memiliki banyak kelebihan salah satunya ada pada tekanan injeksi yang bisa mencapai angka 1800 PSI.
Dengan tekanan tersebut, sudah cukup untuk menghidupkan mesin diesel diatas 3.000 cc.
Ciri utama individual pump ada pada fuel deliverynya.
Tipe ini memiliki plunger dengan jumlah yang disesuaikan dengan jumlah injektor, jadi kalau injektornya 4 maka ada empat plunger.
Setiap plunger akan melayani satu buah injektor.
Hal itulah yang menyebabkan tekanan injeksi bisa tinggi.
Setiap plunger akan diposiskan segaris diatas sebuah poros nok.
Cara kerjanya, ketika poros nok berputar maka satu persatu plunger akan tertekan oleh nok (benjolan) yang ada pada poros nok pompa.
Ketika plunger tertekan oleh nok, maka solar akan mengabut dari injektor.
Distributor pump type
Distributpr pump adalah jenis pompa injeksi dengan desain lebih ringkas.
Karena hal itulah, kendaraan dengan keterbatasan ruang lebih cocok untuk menggunakan tipe ini.
Ciri utama distributor pump ada pada jumlah plungernya yang hanya satu meski jumlah injektor ada 4.
Cara kerjanya, plunger tunggal ini diletakan pada sebuah poros pompa.
Ketika poros pompa tersebut berputar, plunger akan menekan masing-masing barel yang terletak disekeliling poros pompa secara bergantian.
Jadi meski hanya ada satu plunger untuk menekan, semua injektor tetap kebagian karena timming pengapian pada mesin juga tidak berbarengan namun bergantian.
Kalau pada tipe inline, posisi fuel barel ada diatas plunger yang otomatis posisinya juga segaris.
Tapi pada tipe distributor, posisi fuel barel mengelilingi poros pompa sehingga seperti distributor pada sistem pengapian konvensional.
Meski memiliki desain yang lebih ringkas, tekanan bahan bakar yang mampu dibuat itu kurang tinggi.
Hal itulah yang menyebabkan tipe ini kurang cocok diaplikasikan pada mesin diesel skala besar.
Rotary continous pump
Tipe yang ketiga mungkin anda sendiri baru mendengarnya tapi justru tipe inilah yang paling banyak digunakan saat ini.
Lalu apa itu continous pump type ?
Itu adalah pompa injeksi yang ada pada mesin diesel common rail.
Pada mesin diesel common rail, penyemprotan solar diatur secara langsung oleh injektor dengan perintah ECU.
Jadi, pompa injeksi tugasnya hanya memastikan tekanan solar tetap tinggi.
Dibandingkan dengan dua tipe diatas, tipe inilah yang memiliki tekanan paling tinggi (30.000 – 40.000 PSI).
Selain itu bentuknya pun sangat ringkas, hal itulah yang membuat sistem common rail semakin marak diaplikasikan.
Bukan hanya di sport SUV, tapi di alat berat serta kendaraan komersial lain juga mulai menerapkan sistem common rail.
Penutup
Demikian artikel dari ngadriyanto.com mengenai Pompa Injeksi Pada Mesin Diesel.
Mohon saran dari pembaca untuk kelengkapan isi artikel ini, silahkan saran tersebut dapat disampaikan melalui kolom komentar.
Baca artikel lain :
- Kelistrikan Sepeda Motor
- Jenis Aki Sepeda Motor
- Turun mesin atau overhaulPengertian cc pada mesin motor
- Mesin Bensin, Mesin Diesel, dan Motor Wangkel
- Mengenal Perbedaan Mesin Bensin dan Mesin Diesel
- Mesin rotary : definisi, sejarah, cara kerja, keunggulan dan kelemahannya
- Komponen Dasar Mesin Motor
- Sparepart Motor Yang Paling Sering Diganti
- Sparepart Sepeda Motor
- CDI Sepeda Motor : Pengertian dan Cara kerjanya
- Cara Kerja Transmisi Otomatis CVT Motor Matic
- Parkir Motor dengan ABS
- Teknologi Mesin Honda eSP+
- Mesin PGM-FI
- berbagai sumber
Posting Komentar untuk "Pompa Injeksi Pada Mesin Diesel"